Skip to main content

Cerita Ironis Perbudakan, Seorang Pria Dipaksakan Produksi 250 Anak oleh Majikan Ramdani

 Cerita Ironis Perbudakan, Seorang Pria Dipaksakan Produksi 250 Anak oleh Majikan Ramdani

Contoh perbudakan, cerita ironis perbudakan jaman dahulu (Yt Jurnal Kriminil Official) SuaraSoreang.id - Cerita ironis ini mengenai kekejaman perbudakan di Amerika dan Eropa pada jaman dahulu yang tidak asing kedengar untuk warga.
Cerita mistis ini bermula dari kekejaman itu tiba dari dataran Amerika pada era ke-18 sampai era ke-19 yakni di Brazil.
Merilis saluran youtube Jurnal Kriminil Official di tanggal 06 November 2022, cerita bengis ini berdasar cerita ironis riil pada era itu. Rupanya dahulu ada namanya pabrik pembikinan anak yang nanti akan jadi budak.
Pabrik ini terbagi dalam beberapa orang Amerika yang tiba ke arah Brazil, yang apabila sudah di Brazil automatis tidak dapat pulang dan tidak pernah kembali lagi ke tanah lahirnya.

Beberapa majikan di Brazil semakin banyak memerlukan budak, karena itu mereka menghasilkan dan membiakkan budak-budak itu di suatu pabrik. Karena, jika mereka akan beli kembali seorang budak keadaannya benar-benar susah. Beberapa budak semakin banyak yang wafat di saat diperjalanan.

Mereka pada era 18 itu, beberapa majikan akan menyortir dan pilih budak pejantan yang memiliki badan kuat. Hingga mereka akan memerintah beberapa wanita lain untuk tidur secara bergiliran. Hingga beberapa pemilik budak akan banyak memiliki budak kembali untuk dipasarkan atau ditempatkan kerja di kebun mereka.

Ini benar-benar tidak manusiawi, bahkan juga wanita disitu kerjanya cuma melahirkan dan hamil. Karena dalam mekanisme perbudakan disitu, bila banyak memiliki budak akan disaksikan jadi orang yang kaya dan tinggi. Budak itu juga tidak diberi gaji, cuma diberi makanan dan rumah seadanya, di kebun atau pada tempat kerjanya.

Sampai ada undang-undang baru pada tahun 1871 yang dibuat dan dipastikan jika lahir seorang anak dari budak wanita karena itu anak itu akan dibebaskan dari perbudakan.

Tetapi, saat sebelum dibangun undang-undang itu anak-anak budak itu masih jadi hak punya mereka. Karena itu beberapa majikan juga bersama-sama menghasilkan banyak anak dari budak itu hingga bisa menolong anak dan cucu mereka kelak di masa datang untuk diturunkan.

Beberapa majikan pilih seorang wanita yang barusan menstruasi atau wanita-wanita yang lain sehat untuk diputuskan dan diperintah untuk menginap dengan budak pejantan. Apabila anak yang dilahirkan dari budak wanita itu sehat tanpa cacat, karena itu majikan akan jaga wanita itu agar melahirkan banyak anak.

Wanita-wanita budak akan melahirkan sekitar 10 sampai 20 kali bergantung keadaan kesehatan mereka. Tetapi, mereka harus tetap bekerja di ladang.

Ini benar-benar malu-maluin dan tidak membahagiakan untuk beberapa budak lelaki yang diputuskan sebagai penjantan. Karena mekanisme itu harus membuat mereka menyengaja tidur dengan anak di bawah usia, anak dari teman dekatnya serta kekasih dari rekan dekatnya.

Riwayat yang dikenang oleh masyarakat Brazil ialah seorang budak pejantan yang namanya Peruntungan Jose Florenzo ataupun lebih dikenali dengan panggilan Pataseka.

Lelaki ini hidup di era ke-19 dan tinggal di kota yang saat ini diberi nama Chao Carlos di kota Sao Paolo.

Pataseka ini dahulunya dikenali sebagai budak yang memiliki badan kuat, sehat dan tinggi. Hingga dia dikukuhkan jadi budak terbaik dalam menghasilkan anak.

Pataseka mempunyai tinggi 218cm, memiliki badan kekar dengan fisik yang sehat. Karena itu, beberapa majikan yakin jika Pataseka bisa membenahi turunan beberapa budak. Hingga harga Pataseka benar-benar mahal untuk dibeli oleh majikan dalam pekerjaan menghasilkan anak.

Riwayat Pataseka yang hidup dari tahun 1829-1958 ia sudah mempunyai lebih dari 250 anak yang hidup dan sehat. Ini menunjukkan jika nyaris 30% warga masyarakat di wilayah yang namanya Villa Santa di daerah Sao Carlos ialah turunan dari Pataseka.

Karena performanya ini, Pataseka jadi berlainan dengan budak-budak yang lain ditempatkan kerja di kebun dan didiamkan tidur seadanya pada tempat kerja. Pataseka ditugaskan untuk jaga kuda di pertanian dan jadi penunggang kuda.

Dia jadi pendamping dari majikannya sebagai pengantar surat, hingga dia harus tempuh perjalanan sejauh 30km.

Tugas itu ialah tugas sambilan dari Pataseka, karena tugas tetapnya ialah harus untuk produksi anak.

Hingga, untuk mempertahankan kesehatan dan stamina Pataseka beberapa majikan memberikannya makan-makanan yang lebh baik. Seperti daging, buah, telur dan sayur.

Pada waktu itu, Pataseka jatuh hati ke seorang wanita dan majikannya juga mengizinkannya untuk menikah. Istrinya dibolehkan untuk tinggal dengannya di dalam rumah majikan. Pataseka memiliki sembilan orang anak dari pernikahannya tetapi walau telah menikah, majikannya masih tetap memerintah Pataseka untuk menginap dan menyetubuhi budak-budak wanita yang lain dipilih karenanya masih tetap pekerjaan khusus dari Pataseka.

Tugas Pataseka sebagai budak pejantan terbaik yang tetap harus menyetubuhi wanita budak lain bertahan sampai umurnya 90 tahun. Karena semenjak 90 tahun Pataseka dipastikan tidak kembali mempunyai benih yang baik, pada akhirnya dia juga berhenti.

Pataseka hidup sampai umur 130 tahun dan pada akhirnya wafat pada 17 Januari 1958 dengan info yang tertulis di suatu document jika Pataseka wafat karena penyakit serangan jantung dan alami kepikunan.


Sumber: Saluran Youtube Jurnal Kriminil Official



- # cerita ironis

- # perbudakan

- # cerita mistis

- # kekejaman

- # cerita bengis

- # ironis


Comments

Popular posts from this blog

Tiga Nyai dari Tanah Sunda yang Buat Meneer Belanda Terpikat

Bandung - Nyai, sebuah panggilan yang lumrah terpasangkan ke orang wanita khususnya yang dari tanah Sunda. Tapi pada zaman penjajahan, pemaknaan panggilan Nyai punya konotasi yang tidak terlalu baik.Diperlihatkan dengan info panggilan Nyai di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Nyai n 1 panggilan untuk orang wanita yang belum atau sudah kawin; 2 panggilan untuk orang wanita yang umurnya lebih tua dibandingkan orang yang panggil; 3 gundik orang asing (terutama orang Eropa)| Lalu panggilan nyai tapi dengan pengulangan di KBBI, nyai-nyai n panggilan ke wanita simpanan orang asing. Dalam buku Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda kreativitas Reggie Bay, sang penulis menerangkan istilah Nyai yang digunakan dari bahasa Bali. Kata itu ada bersama dengan peristiwa wanita Bali yang menjadi gundik atau wanita simpanan dari sebagian orang Eropa. Sang nyai dikabarkan akan ditinggalkan oleh orang asing begitu mereka kembali pulang. Tapi, dalam beberapa kasus ada orang asing yang benar-benar jatuh hati s...

Kampung mati jatinegara

  Mbah jarot .Ada sebuah kampung terbengkalai dimana kampung ini pada kenal menggunakan nama Kampung Vietnam , & pada kampung ini terdapat keliru satu sosok yg syahdan pungkasnya dia merupakan seseorang rakyat  vietnam yg pernah tinggal pada kampung ini. Bagaimana kisah selengkapnya? simak cerita berikut Jangan lupa berikan like & komentarnya " Kampung Vietnam " pada Kramat Jati, Jakarta Timur, masih dihuni 13 ketua keluarga (KK). Tak perlu banyak  orang yg memahami pada daerah tadi masih ada bangunan yg dikenal rakyat  lebih kurang menjadi Kampung Vietnam . Bahkan beberapa pada antaranya menyebut Kampung Mati Vietnam karena keangkerannya yg masih tersohor sampai ketika ini. Terletak pada Jalan Diklat Depsos RT 13/3, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, lokasi ini adalah eks evakuasi rakyat  Vietnam & panti jompo lebih kurang tahun 1980-an. Sebelum dikenal menjadi kampung mati   Vietnam, perkampungan yg berada pada daerah Kramat Jati, Jakarta ...

Tukang becak di Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

  Mbahjarot - Belakangan ini dunia maya digemparkan cerita seram seorang tukang becak di teritori Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Tukang becak namanya Pian itu akui terima uang Rp100 ribu dari penumpang, tetapi tiba-tiba beralih menjadi daun. Di video yang diupload account TikTok @iwanmusicakeyboard81, Pian akui awalannya mengantarkan seorang penumpang dari dermaga ke sebuah rumah sakit. Sesampai di arah, penumpang itu memberi biaya sejumlah Rp100 ribu. © TikTok @iwanmusicakeyboard81 " Turunnya penumpang dibayarkannya uang 100 ribu, uang merah terus dimasukin ke kantong," ujarnya. Anehnya, saat kembali dilihat uang itu sudah beralih menjadi daun yang serupa dengan daun kelapa. " Sampai dari muka (jalan) Kodim yang baru, disaksikan kembali uangnya menjadi ini (daun)," kata Pian sekalian memperlihatkan daun itu. Semuanya orang yang ada di sekitaran Pian juga turut kaget. Bahkan juga, ada yang sebelumnya sempat bertanya kembali dan pastikan bila Pian tidak terhi...