Skip to main content

Habis Manis Sepah Dibuang?

"Saya memang anggota Banser, saya memang kader NU. Tapi kan saya setiap membuat konten sebenarnya tidak pernah bawa-bawa atribut (NU)"Tak Mencerminkan Sikap Nahdliyyin


"Saya memang anggota Banser, saya memang kader NU. Tapi kan saya setiap membuat konten sebenarnya tidak pernah bawa-bawa atribut (NU)"

Saking kontroversialnya, Abu Janda kini dilepeh oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Tak cuma oleh satu atau dua orang tapi mungkin oleh sekian juta warga nahdliyyin. Bukan berlebihan atau mereka-reka, meski bukan berasal dari survei pula. Namun pernyataan dari para tokoh NU belakangan ini nampaknya cukup mewakili kondisi di lapangan.

Abu Janda yang selama ini identik dengan anak muda NU, kini seolah tak diinginkan keberadaannya. 
"Saya memang anggota Banser, saya memang kader NU. Tapi kan saya setiap membuat konten sebenarnya tidak pernah bawa-bawa atribut," demikian kalimat yang dilontarkan kepada wartawan saat ia berada di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/2). *
Namun si Janda bukannya tak punya pendukung. Masih banyak yang menaruh simpati padanya. Saking simpatinya, mereka lancar membela bahkan mem-bully pihak-pihak yang menyerang panutannya di media sosial.

Tak tanggung-tanggung, seorang putri dari sosok yang amat dihormati kalangan NU, Alissa Wahid pun jadi korban cemoohan para pendukung sang Janda. Luar biasa. 
Menanggapi kontroversi pernyataan Abu Janda, Ketua Umum GP Ansor periode 2010-2015, Nusron Wahid pun urun bicara. 
"Dari sikap dan bicara; tidak nampak tawassuth, tawazun, tasamuh dan i'tidal ala kader NU. Semoga NU dijauhkan dari penumpang yang ingin merusak dari dalam," demikian bunyi twit-nya pada 31 Januari lalu.
Tawassuth (moderat), tawazun (moderat), tasamuh (toleran ) dan i'tidal (adil) adalah karakter para pengikut ahlussunnah wal jama'ah yang tercermin dalam ajaran rasulullah SAW. Oleh sebab itulah, karakter itu diadopsi oleh NU sebagai cara bersikap meski jaman telah berubah dan beranjak belasan abad dari keberadaan nabi.

Jika Nusron Wahid sudah memberikan komentarnya, sang suksesor --Yaqut Cholil Qoumas-- nampak masih belum menyinggung kasus ini. Tapi wajar, kapasitas beliau sekarang kan bukan cuma Ketum GP Ansor tapi sudah jadi Menteri Agama. Harus lebih selektif memberikan komentar, hehe.

Ibarat anak dan bapak, jika anak berbuat salah wajar jika sang bapak memperingatkan atau bahkan memarahinya. Logis. Jadi sebagai yang bukan apa-apanya NU dan hanya berstatus sebagai simpatisan 'anak'-nya NU, mereka tak perlu sewot. Wong ini urusan keluarga. Woles aja lur, gitu aja kok repot.






Comments

Popular posts from this blog

Bejat! Wanita Bawah Umur di Koba Diperkosa 4 Pemuda Hingga Pingsan

BANGKATENGAH, BABELIDEA.COM — Seorang perempuan di bawah umur (18) menjadi korban pemerkosaan emat pemuda bejat di Kelurahan Berok, Kecamatan Koba. Berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/B- 115 /II/2021/Babel /Res Bateng/Sek Koba, Tanggal 9 Februari 2021, pelapor sekaligus korban mengatakan telah mengalami kejahatan terhadap kesusilaan sebagaimana di maksud dalam Pasal 286 KUHP. Ke empat remaja tersebut yakni US, MA, RA dan MS melakukan aksi bejat tersebut di salah satu rumah kontrakan yang beralamat di Kelurahan Berok Kecamatan Koba. Kapolsek Koba IPTU M Manik menerangkan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (8/2/2021) sekira pukul 00.30 WIB di kontrakan salah satu pelaku MA dengan modus mengajak minum-minuman keras jenis arak. “Dari keterangan korban, kejadian bermula saat dirinya bersama teman perempuannya diajak kekontrakan MA untuk makan nasi goreng. Seusai makan, MA langsung menyuruh MS membeli air minum dan arak untuk diminum bersama,” ujarnya. Dikatakan Kapolsek, ko...

Restoran legendaris Rindu Alam

  Mbahjarot jakarta - Rasa bahagia  & senang  menyelimuti naturalis Alfred Russel Wallace saat pertama kali menginjakkan kaki pada Bogor (Buitenzorg). Seperti yg ditulis pada bukunya yg berjudul The Malay Archipelago (1869): Bagi orang yg sudah usang   tinggal pada wilayah yg lebih panas, Buitenzorg sebagai wilayah yg nyaman, udaranya selalu segar & menyenangkan. Benar saja, hal itu masih diamini hingga hari ini. Apalagi waktu kunjungan diarahkan ke wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Tempat tadi telah tentu menciptakan mereka yg berkunjung akan menerima suasana nyaman pada menikmati udara segar sekaligus menyenangkan.Namun, Puncak tidak melulu menunjukkan hal itu. Sebab, bagi beberapa orang, berjalan ke Puncak senantiasa bisa memutar saat buat bernostalgia akan  hal, keliru salah satunya  mengunjungi restoran legendaris Rindu Alam. Hal yg niscaya, bukan tanpa alasan Rindu Alam sebagai top of mind warga  saat ke Puncak. Selain restoran ini ...

Tiga Nyai dari Tanah Sunda yang Buat Meneer Belanda Terpikat

Bandung - Nyai, sebuah panggilan yang lumrah terpasangkan ke orang wanita khususnya yang dari tanah Sunda. Tapi pada zaman penjajahan, pemaknaan panggilan Nyai punya konotasi yang tidak terlalu baik.Diperlihatkan dengan info panggilan Nyai di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Nyai n 1 panggilan untuk orang wanita yang belum atau sudah kawin; 2 panggilan untuk orang wanita yang umurnya lebih tua dibandingkan orang yang panggil; 3 gundik orang asing (terutama orang Eropa)| Lalu panggilan nyai tapi dengan pengulangan di KBBI, nyai-nyai n panggilan ke wanita simpanan orang asing. Dalam buku Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda kreativitas Reggie Bay, sang penulis menerangkan istilah Nyai yang digunakan dari bahasa Bali. Kata itu ada bersama dengan peristiwa wanita Bali yang menjadi gundik atau wanita simpanan dari sebagian orang Eropa. Sang nyai dikabarkan akan ditinggalkan oleh orang asing begitu mereka kembali pulang. Tapi, dalam beberapa kasus ada orang asing yang benar-benar jatuh hati s...